Bansos PKH dan BPNT – Kemiskinan merupakan salah satu momok mengerikan yang terjadi dan menjadi realitas kehidupan nyata pada rakyat Indonesia.
Pemerintah sudah mengambil berbagai macam langkah strategis dalam rangka menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.
Baca Juga : Inilah Syarat Utama Sebagai Penerima Bansos PKH, Cek Disini
“Pemerintah sangat serius mewujudkan tujuan tersebut demi menurunkan atau menghilangkan kemiskinan dan khusus di Kementerian Sosial mempunyai empat langkah strategis untuk menekan angka kemiskinan.
Keempat hal tersebut adalah perluasan target dan kenaikan anggaran program, transformasi penyaluran bantuan, integrasi bansos berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan pendampingan sosial.
Dua bansos yang menjadi andalan Pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan adalah dengan memberikan bantuan sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Pemerintah melalui Kementrian Sosial mengklain dengan bansos PKH dan BPNT bisa menurunkan angka kemiskinan hingga 9 (sembilan) Persen.
Bansos PKH dan BPNT merupakan dua bantuan sosial dari Kemensos RI yang menjadi program nasional, bansos PKH mendapatkan uang tunai sedangkan BPNT mendapatkan bantuan non tunai berupa sembako yang diberikan setiap bulan sesuai BNBA SP2D yang ada.
Bantuan dana bansos PKH dan BPNT sangat membantu mengurangi beban hidup masyarakat utamanya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) walaupun pada kenyataannya banyak juga yang mendapatkan bansos tersebut dari kalangan yang menengah keatas.
Pemerintah mengklaim setidaknya terdapat tiga faktor alasan mengapa Program bansos PKH dan BPNT berhasil menurunkan angka kemiskinan di indonesia.
1. Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) diberikan dengan tepat sasaran karena berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). DTKS adalah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang berisi data elektronik yang digunakan Pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan dan bantuan sosial.
Baca Juga : Bansos Rp300 Untuk Anak Yatim Selama 12 bulan di Tahun 2022. Segera Cek Penerimanya Disini
Adapaun update data DTKS tetap dilakukan secara berkala oleh Operator SIKS-NG di masing-masing desa melalui aplikasi SIKS-NG offline dan online (jadwal verifikasi 4 kali dalam setahun)
Dengan adanya DTKS yang valid yang terus diupdate akan menjadi rujukan bagi berbagai program bantuan atau subsidi oleh pemerintah pusat dan daerah agar tepat sasaran. DTKS juga menjadi rujukan pengambilan keputusan bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Kedepan seluruh program penanggulangan kemiskinan baik dari pusat dan daerah menggunakan data yang sama yaitu yang sudah ada di DTKS. Hal ini diharapkan akan semakin mempercepat dalam penanggulangan kemiskinan.
2. Adapun alasan kedua Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bisa menurunkan angka kemiskinan, kata Mensos, karena kedua program tersebut berhasil mewujudkan keuangan inklusi. Ini terjadi lantaran bansos PKH dan PBNT telah mendorong perubahan perilaku KPM untuk mengenal transaksi non tunai.
3. Ketiga, lanjut karena bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) melibatkan masyarakat secara aktif untuk kerja sosial. Total saat ini, ada 40.000 sumber daya manusia (SDM) yang bekerja mengurus bansos PKH. Lalu ada juga pekerja sosial yang khusus mengurus BPNT.
Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) juga mendukung Gerakan Nasional Keuangan Inklusif, karena 87% KPM (Keluarga Penerima Manfaat) mendapatkan akses kepemilikan rekening keuangan formal melalui KKS (Kartu Keluarga Sejahtera).
Program bansos PKH juga menunjukkan capaian yang positif yang mana salah satu indikatornya adalah jumlah KPM PKH yang sudah graduasi mandiri sejahtera terus bertambah. Graduasi mandiri sejahtera adalah kondisi dimana KPM telah lepas dari program bansos yang selama ini diberikan pemerintah karena telah mampu mandiri secara ekonomi sehingga tidak bergantung pada bantuan.
Post a Comment for "Mampukah Bansos PKH dan BPNT Menurunkan Angka Kemiskinan di Indonesia???"