Dengan Anggaran Dana 178 M, Mampukah Mahasiswa Melakukan Perbaikan Data DTKS???

Dengan Anggaran Dana 178 M, Mampukah Mahasiswa Melakukan Perbaikan Data DTKS???

Mampukah Mahasiswa Melakukan Perbaikan Data DTKS – Demi mendapatkan data yang baik dan sesuai harapan Kemensos melakukan berbagai langkah strategis dalam memperbaiki Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), mengingat salah satu syarat sebagai penerima bansos dari pemerintah adalah wajib hukumnya sudah masuk dalam data DTKS.

Salah satu upaya yang diambil oleh kemensos dalam memperbaiki DTKS adalah dengan menggandeng Mahasiswa, bekerja sama dengan beberapa Universitas terkemuka yang ada di Indonesia dan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Baca Juga : Super Sekali!!! Tahun 2022 ini Pemerintah Anggarkan Rp 74,08 Triliun Untuk Bansos

Kemensos telah mengambil kebijakan dengan melibatkan mahasiswa dan menyiapkan anggaran dana sebesar Rp. 178 Milyar untuk memperbaiki DTKS tersebut, diharapkan bisa mendapatkan data yang lebih baik dari sebelumnya.

Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) masih menjadi tantangan ibu “Risma” di Kemensos. Sudah hampir dua tahun menjabat masalah pemadanan DTKS masih belum juga rampung, padahal seluruh program bansos bermuara dari data ini.

Salah satu langkah yang diambil oleh ibu “Risma” adalah dengan menggandeng Kementerian lain, salah satunya yaitu Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dengan cara melibatkan mahasiswa yang sedang KKN atau istilah lain.

Model Kerangka program ini mirip Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang banyak dilakukan sejumlah kampus di Tanah Air yang selama ini berjalan, nantinya mahasiswa tentunya akan bekerjasama dengan pemerintah desa atau pihak terkait untuk melakukan perbaikan DTS tersebut.

Perempuan yang biasa disapa “Risma” itu mengatakan pihaknya sudah mendata sebanyak 5.140 mahasiswa dari seluruh daerah untuk membantu Kemensos melakukan validasi dan verifikasi data orang miskin yang termasuk dalam DTKS. Mahasiswa ini akan dibagi menjadi tim berisi 5 orang yang akan diberikan uang program senilai Rp10 juta.

"Anggarannya dari Kemensos dulu, ini anggaran pendataan yang sudah kita refocusing dan minta mahasiswa melakukan evaluasi serta memperbaiki data, totalnya Rp.178 miliar," kata ibu Menteri kepada wartawan di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Rabu (13/11).

Para mahasiswa nantinya dituntut untuk menjalankan sejumlah proyek berupa pemberdayaan masyarakat maupun membantu Kemensos untuk memverifikasi data penerima bantuan sosial (bansos).

Baca Juga : Pemuda NW Kec. Suela Berikan Santunan Kepada Anak Yatim Piatu di Desa Ketangga

Menteri Sosial mengatakan, dana itu tersebut didapat dari refocusing anggaran untuk pendataan keluarga miskin yang kini perannya bakal dilakukan oleh para mahasiswa peserta program tersebut.

Namun banyak pihak yang meragukan kebijakan yang diambil oleh Kementian Sosial akan berjalan sesuai rencana alih-alih akan sukses, ini karena yang mengerjakan adalah orang yang belum paham sama sekali tentang data apalagi lapangan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa perbaikan data DTKS itu tidak semudah yang dibayangkan karena harus melalui proses panjang, mulai dari Desa, Kecamatan, Kabupaten sampai Kementrian Sosial, karena sudah banyak bukti, desa melakukan perbaikan data DTKS tapi hasilnya tidak ada perubahan signifikan, malahan lebih banyak yang tidak ada perubahan. Ungkap salah seorang operator SIKS NG.

Post a Comment for "Dengan Anggaran Dana 178 M, Mampukah Mahasiswa Melakukan Perbaikan Data DTKS???"